POLISI NEWS, JAKARTA – Bagi orang Non Jawa, banyak yang belum tahu, tentang bagaimana sakralnya prosesi siraman pengantin sebelum dilakukan acara lainnya seperti Ijab Qobul dll.
Sedikit gambaran yang didapat penulis saat menghadiri acara prosesi siraman calon pengantin pria bernama Ipda Pol Rangga Nurrizaldi di Cibubur 16/02/2023.
Ternyata air untuk keperluan siraman itu tidak sembarangan air. Tetapi air yang sengaja di ambil dari sumur Walisongo. Menurut pengakuan Rangga, “air itu diambil olehnya di Ampel Surabaya, Kudus, Demak, Cirebon. Saya datang sendiri untuk mengambilnya,” tutur Rangga.
Pada acara prosesi siraman itu, sang calon disuruh duduk di bangku yang disediakan. Kemudian secara bergilir kedua orang tuanya dan keluarga yang dituakan untuk bergantian menyiram.
“Diawali oleh sang ayah siramin Kening Jidat, UbunĀ² kemudian Bahu kanan dan lengan kanan, kemudian Bahu kiri dan tangan kiri, dilanjutkan Kaki kanan dan kaki kiri.
Kemudian giliran sang Bunda, prosesi dan urut-urutannya sama seperti tadi, cuma ada tambahan yaitu menyiram dada sang anak, karena anak sangat dekat dengan orang tua perempuan.
Adian Rama
Menurut Adian Rama Master Ceremony kondang di Bogor menjelaskan tentang prosesi Siraman. Berikut pejabarannya.
“Prosesi siraman Adat Jawa bukan hanya untuk membersihkan raga tapi juga jiwa dibersihkan dari segala hal-hal buruk dalam diri manusia agar suci bersih untuk bersiap melangkah dalam perjalanan selanjutnya yaitu prosesi akad nikah”
“Siraman dilakukan mulai dari ujung kepala yang mempunyai filosofi bahwa ujung kepala (ubun-ubun) adalah pusat segala energi manusia agar seluruh raga dan jiwa akan tenang damai.”
*Mengusap kening mempunyai arti agar dalam perjalanan menikah selalu diberikan kejernihan dalam berpikir dan memutuskan sesuatu dalam sebuah keluarga.”
Dilanjutkan menyiram bagian dada, agar selalu ditenangkan hatinya disabarkan, dan bisa mengendalikan emosi dalam berumah tangga.”
“Siram bagian kedua tangan sebagai simbol selalu dimudahkan dikuatkan dalam mencari rejeki halal dan bekerja untuk keluarga,”
“Siram kaki, sebagai simbol keberkahan kekuatan melangkah dalam perjalanan hidup baru berumah tangga, dan terus melangkah di jalan yang benar, tidak boleh keluar dari aturanĀ² sebagai manusia.”
“Gunting dan diambil rambut sedikit lalu ditanam, maksudnya, ke mana pun ia pergi akan tetap ingat pada tempat asalnya.”
“Kendi dipecahkan, tujuannya agar aura keluar dan nampak menghadirkan kewibawaan”. (HMT)