POLISI NEWS JAKARTA – Jika disebut SAMPAH terbayang dalam benak hal yang menjijikan, bau, jorok, kotor, kesemuanya tidak ada sisi enaknya. Tetapi tidak demikian bagi Sutarno. Justru sampah menjadi sarana kreatifnya yang dikelola menjadi daya guna.
Sutarno memilah sampah dari rumahnya. Sampah organik diolah menjadi pupuk. Sampah Non Organik dikumpulkannya untuk menjadi rezeki para pemulung. Sehingga Sutarno tidak repot lagi dengan urusan Bak sampah.
Karena kreatifnya itu, terlihat pekarangan dan jalanan sekitarnya hijau royo-roto oleh sayuran segar dan tanaman lainya. Tanaman itu laksana berdansa, saling melambai dan bersahutan karena bebas dari peptisida beracun.
Melihat kreativitas Sutarno, sehingga tetangga pun ikut memilahan sampahnya masing-masing. Bahkan mereka juga ikut menanam tanaman hijau di rumahnya, dan di pinggir gang, karena sistem biopori tidak memerlukan lahan luas.
Sutarno berharap, “sampah-sampah di rumah dipilah. Sampah organik akan dikelola bersama untuk menjadi pupuk dan sampah Non organik menjadi rezeki pemulung,” paparnya.
“Metode ini tidak repot lagi dengan bak sampah dan urusan bau. Semua space bisa ditanami,” ujarnya.
Polisi News yang melihat langsung, bahwa Bak sampah mereka tidak bau dan tidak overlood. Karena sampah Non organik pagi-pagi sudah diambil pemulung. Sedangkan sampah organik diolah menjadi pupuk. Di gang dan sudut jalan tidak ada tumpukan sampah.
“Karena itu pengelolaan lingkungan dengan sistem ini menjadi solusi. Sehingga slogan dari saya ‘Composter
Satu Hati Lestarikan Bumi,” pungkasnya.