Pasangan Anies – Cak Imin Kehendak Allah. Siap Hadapi Ganjar -Prabowo
Oleh : Endang K Sobirin
Wartawan Polisi News
Koalisi Ganjar yang hanya 25% bertekad mempertahankan dan akan melanjutkan kebijakan Joko Widodo. Prabowo pun selalu mengedepankan janji akan melanjutkan kebijakan Presiden Jokowi dalam koalisinya 47-an %. Jika keduanya satu misi, buat apa mereka bersaing?
Pemikiran inilah yg kemudian muncul untuk mempersatukan keduanya. Menjadi satu poros yg belum mendapatkan namanya. Tergantung kebijakan Mak Banteng atau Opa Prabowo, Ganjar – Prabowo atau Prabowo Ganjar.
CLBK (Cinta lama bersemi kembali) Mega -Prabowo, boleh jadi akan menjadi kenyataan. Hubungan keduanya akhir-akhir ini makin mesra. Barangkali karena keduanya mempunyai “musuh” yang sama.
SBY (Susilo Bambang Yudoyono) berhasil mencari simpati rakyat Indonesia, sewaktu menjadi anggota kabinet Presiden Megawati merasa “didzolimi” Mbak Mega. Setidaknya dapat bertahan selama dua priode, meski banyak kelebihan dan kekurangannya. Namun SBY berhasil melakukan regenerasi politik dynasti dengan menjadikan AHY (Agus Harimurti Yodoyono) menjadi Ketum partai yang didirikannya.
Mundur dari Koalisi Anies, SBY seolah ingin mengulang seolah-olah didzolimi Anies. Padahal AHY yang kepedean menjadi Cawapres. Meski koalisi belum menentukan siapa yang bakal calon wakil presiden. Clear, bukan didzolimi Anies.
Jika kemudian AHY berlabuh ke koalisi Prabowo, tanpa berharap jadi balon wapres. Ironisnya, koalisi Prabowo InsyaAllah akan melebur dan menyatu dengan Ganjar. Makin jauh harapan AHY untuk menjadi bakal calon wakil presiden.
Berbeda dengan pasangan Anies Rasyid Baswedan dengan Abdul Muhaimin Iskandar. Sejak 18 Pebruari 2023, sewaktu ada peringatan Isra’- Mi’raj di Masjid Istiqlal, Habib Nabil AlMusawwa sudah mempersatukan keduanya. Meski koalisi perubahan baru diumumkan awal September 2023.
Omongan orang baik dihadapan jamaah yang juga orang-orang baik, tentu bukan suatu kebetulan. Semata-mata merupakan qodarullah, taqdir atau kehendak Allah. Allah sudah mempersatukan keduanya.
Bersatunya Anies – Cak Imin, InsyaAllah akan mempersatukan umat. Muamalah Umat Islam yang cenderung ke-Muhammadiyah-an pendukung Anies gressroot. Akan menyatu dengan Umat Islam pendukung Cak Imin yang secara Emosional mengikuti muammalah NU. Ini pertanda kebangkitan Islam di akhir zaman, kata Hartono Yusuf, SH. Aktivis Budhis, yang pernah jadi Mentor almarhum Liyus Sungkarisma.
Ini kehendak Allah. Jika Allah sudah berkehendak tidak ada satu kekuatan pun yang dapat menghalangi. Tudingan politik identitas, tuduhan murahan. Agama saya Budha, saya jadi saksi Anies tidak memainkan politik identitas.
Lantas, apalagi yang bakal “dibikin” rezim Jokowi untuk menghalangi keduanya? Semua cara sudah dilakukan mai formula “e” hingga kasus Cak Imin.
Banyak pihak yg memprediksi kasus Cak Imin akan “dimainkan” sewaktu mendekati pendaftaran Capres – Cawapres. Tujuannya supaya pasangan Anies – Cak Imin gagal mendaftar. Sehingga tidak dapat mengikuti Pilpres. Astaghfirullah.
Namun jika pasangan Anies – Cak Imin berhasil mendaftar dan bisa ikutan Pilpres. InsyaAllah tidak ada satu kekuatan pun yang dapat mengalahkan.
Sejarah akan terulang, sewaktu pasangan Anies – Sandi, melawan Ahok yang didukung semua kekuatan partai di DPRD Prov. DKI Jakarta. Sehebat apapun yang dikerahkan seluruh partai lawan. Jika Allah berkehendak, tidak ada yang dapat mengalahkan.
-o0o-