oleh

Defisit Nalar Hantarkan Si-Do’i Kepada Taklid

POLISI NEWS.id – Si-TAKLID defisit NALAR respon terhadap tulisan, yaitu adanya SERDADU-Aktif dukung salah satu Capres. Ia berkata “timbang ngaku, yaa boleh aja… tapi, apa iya Jendral Aktif melakukan blunder melanggar aturan ? TNI kan netral masa lakukan suatu kebodohan?” responnya bangga dan PD

Dibalas oleh pembaca lainnya. “Sambo menembak mati Josua, hingga ia dipecat dari kesatuannya, apakah itu bukan melanggar aturan?. Apakah ia bodoh?”.

Pembaca tadi melanjutkan “Ada beberapa menteri lakukan korupsi, apakah itu tidak melanggar aturan?. Apakah ia bodoh?” pembaca tadi balik tanya kepada si kurang nalar.

Dengan keterbatasan nalarny ia, berusaha dan lagi-lagi PD menjawab. “Terkait Sambo jelas blunder, tapi dia minta maaf….” tuturnya

Si-Kurang nalar tidak pikirkan, apakah relevan, apa tidak dengan ucapan awalnya, “Apa iya Jendral aktif melakukan blunder dan kesalahan.”

Karena kurang bernalar, dia anggap anggota TNI tidak boleh salah dan tidak pernah salah….! Tapi salut sama si kurang nalar. Walau akhirnya dia plongo, tapi PD dalam berargumen.

Sebelumnya si kurang Nalar alias Plongo, mengkritisi suatu tulisan yang referensi dan dalilnya Qur’an dan Hadits. “Bahwa ini salah dan tidak benar, tidak sesuai dengan keadaan dsb-nya,” sanggah si plongo.

Ditanya balik oleh penulisnya, “anda boleh sanggah dan menolak, tapi sertakan dali dan referensi sebagai pijakan yang mendukung argumen dan pendapat anda,” kata penulis.

Dengan nalar seadanya si plongo tetap berani kemukakan argumen yang melenceng dari substansi dan topik bahasan.

Kata penulisnya, seraya mengutip sebuah hadist, Nabi melarang berdebat dengan orang yang kurang nalar alias ‘maaf’ O’on. Hingga obrolan sekitar dukung mendukung terhenti. @ HMT