Terhenyak Bahagia Para Pendidik, Dapatkan Kebaikan Yang Tidak Pernah Putus
Rasulullah SAW memberi stimulus bahwa, setelah manusia mati terputuslah semua kaitan dengan dunia, kecuali tiga hal yaitu, amal jariah, do’a anak saleh dan ilmu yang bermanfa’at.
Kebahagiaan perolehan stimulus itu, tidak seberapa pengaruh dan dirasakan di dunia, bahkan ada yang lupa bahwa hal itu telah dilakukannya. Di akhirat begitu kaget dan terperangahnya melihat dan mendapatkan aliran kebaikan yang tidak putus-putusnya, sehingga jika diizinkan Tuhan untuk kembali ke dunia, mereka akan lomba-lomba melakukan tiga hal tersebut.
Kesempatan menggapai, terbuka bagi semua orang, lebih-lebih para pendidik, guru, dosen dan da’i-dai yang ajarkan ilmunya kepada orang lain.
Brothers kita Dr. Hairil Ibrahim, M. Farid, S.Pd dan Syamsuddin Ahmad, MM misalnya. Di dunia saja begitu sumringah senyum tulus, disalami dan minta foto bersama oleh orang-orang yang bahagia dan puas dapatkan ilmu darinya.
Ilmu yang mereka dapat, selain meningkatkan prestasi dan berkontribusi pada perolehan materi yang dinikmati dan membahagiakan keluarga, juga berdampak pada meningkatnya integritas pribadi dari mereka.
Ukiran prestasi, bikin orang senang bahagia dan terbentuknya karakter mereka, di situlah implementasi ballighu anni walau ayah hingga Tuhan tersenyum dan bangga pada hamba-Nya.
Begitulah…, jika Allah telah memuliakan hamba-Nya, tidak ada suatu kekuatan apapun yang mampu merendahkannya. Sebaliknya, jika Allah menghinakan hamba-Nya, tidak ada yang mampu untuk melawannya.