Pada zaman Kerajaan Bima dulu, yang tampil jadi pemimpin adalah mereka² yang dikenal kharismatik dan berwibawa. Mereka kerap dipercaya untuk pegang suatu jabatan. Sebut saja sebagai GALARA atau saat ini dikenal kepala desa.
Desa Pesa termasuk Kambilo terdapat orang kharismatik yang dipercaya sebagai Galara atau kepala desa. Namanya H.ABDUL AZIZ yang biasa dipanggil ‘ABU-TUA’. Beliau Galara pertama untuk Pesa Kambilo. Dan sesudahnya diganti oleh anaknya bernama H.IIDRUS bin H.ABDUL AZIZ. Abu Tua adalah kakek dari H.Yasin, H.Latif Idrus, Aswah H.Yusuf dll.
ABU TUA adalah orang asli Pesa yang sangat berwibawa. Posturnya tinggi besar, kulitnya putih, bijaksana, disenangi dan dihormati masyarakat Wawo terutama Pesa Kambilo.
GALARA dalam menjalankan pemerintahan dibantu oleh GELARA SAMPELA. Sekarang disebut Sekretaris.
Jabatan Galara Sampela harus orang yang bisa baca dan tulis. Di Bima saat itu, apalagi di Wawo, jarang yang bisa baca tulis. Di Wawo ada H.SYAHRIR yang bisa baca-tulis. Karena cerdas berwibawa dan bisa baca tulis, sehingga beliau dijadikan GALARA SAMPELA dampingi Abu Tua yang tidak bisa baca-tulis.
Kenapa H.Syahrir dipilih sebagai Galara Sampela? Jawabannya. Pada zaman itu, hampir semua orang buta huruf. Tidak ada yang berani bersekolah. H.SYAHRIR berbeda. Ia bersekolah.
Tentang postur dan perawakan H.Syahrir. Menurut cerita almarhum H.Ibrahim Syahrir dan sumber lainnya. Wajahnya ada kemiripan dengan Ahmad Abbas (Baba Hima). Kulitnya kuning, orangnya seni jika membikin sesuatu indan dan menarik. Rumah tinggalnya tidak ada yang menyamai, artistik dan menarik, sehingga masyarakat beri istilah / gelar SAMPANA H.SYAHRIR.
H.SYAHRIR bersaudara dua orang. Kakaknya bernama MAHMUD A.RAHIM, yang biasa dipanggil OMPU SAO, yaitu orang tua dari UMI LUKU (NAIMAH) dan H.SULAIMAN (Abu UPU). Sedangkan orang tua H.Syahrir bersaudara 3 orang, yaitu RAHIM, NCURI dan RINCI.
NCURI adalah buyut dari Aksad MPR, sedangkan RINCI adalah kakek dari Bakari dan Sa’adiyah istri dari Mansyur Lebe Pesa.
Bakat Kepemimpinan dan ketokohan serta kepintaran H.SYAHRIR terlihat menurun, kepada beberapa anak cucu dan cicit. H.Abbas nurunih kelembutan tertib dan rapinya. H.Sulaiman Abu Upu termasuk memiliki bakat. Beliau pintar pengaruhi orang dan bisa dipercaya banyak orang. Adapun cucu² yang warisi bakatnya ADA….!. Cuma bedanya, kita ini banyak tercampur RO’O MANGGE alias terlalu NGONCO
Namun ciri PEMIMPIN itu harus pandai bicara, dipercaya omongannya walau campur NGONCO. Kembangkan bakat, kita adalah orang-orang yang berbakat hingga produktif.