POLISI NESW, LOMBOK – Dua jam penyebrangan Pototano – Kayangan Lombok, dengan Kapal Feri KMP. Surya Kayangan sungguh menyenangkan. Angin laut pagi Jum’at 07/06/2024, sungguh nikmati sebagai karunia Tuhan untuk para hamba-Nya.
Kapten Kapal Muzayyin
Kru Kapal yang sopan dan ramah, izinkan wartawan Polisi News masuk ke ruang pengendali jalannya kapal dalam menempuh jarak 16 KM antara dua pelabuhan tersebut.
Kru yang terlihat sigap-sigap itu, dipimpin Nahkoda Muzayyin Fathoni. Ia alumni Akademi Maritim Jogja. Dalam menjalankan tugas Nahkoda dibantu Mualim, I, II, III, Steering Man, Klasi dan Koki.
Kru Kapal KMP. Surya Kayangan
Mualim-I (Rudi Saputra) tugasnya berkaitan dengan muatan dan perawatan kapal. Mualim-II (Tusaji) bertanggung awab atas, Tanjungan, Navigator, Administrasi dan Radio. Mualim-III, (Fatulloh) bertanggung jawab akan keselamatan kapal. Sedangkan Steering Man (Mulki Aziz) mengemudi kapal. Klasi ada 6 orang, bertanggung jawab pada kebersihan, sandar kapal. Dan Koki, berkaitan dengan nutrisi.
Asyik ngobrol dengan mereka. Apalagi cerita Nahkoda, pengalaman saat bekerja pada Kapal Asing. Kejadiandi Laut Cina Selatan. Terjadi gelombang tingginya hingga 5 Meter. Tali ikat kontiener semua putus. Terpaksa kontainer satu sama lainnya di-Las biar nggak bergerak. “Sebagai perasaan manusiawinya akan terjadi tenggelam. Namun dalam kondisi emergency tidak boleh panik dan harus tenang, agar bisa temukan solusi,” ucapnya.
Sigap dalam bertugas
Ditanya Polisi News, kondisi yang paling menyedihkan selain kondisi emergency. Kapten yang murah senyum itu tuturkan, “saat lebaran di tengah laut, jauh dari keluarga, sangat sedih,” spontan ia jawab.
Pertanyaan wartawan semua dijawab oleh, mereka, hingga diajarinya bagaimana mengemudikan kapal. Dan disuruhnya untuk mengemudikan kapal menuju Pelabuhan Kayangan Lombok.
Yang perlu diperhatikan saat mengemudikan kapal, harus perhatikan situasi sekitar, kondisi bawah laut (laut dangkal, karang) dll sehingga terhindar dari bahaya kecelakaan. Kesemuanya terlihat di kompas. @Theo Wawo