oleh

Oknum Pejabat & ASN di Kec Wawo Kabupaten Bima, Berani Nantang Kebijakan Presiden, Untuk Netral Dalam Pemilu & Pilkada

POLISI NEWS, WAWO – Tidak patuh akan peringatan Presiden. Beberapa oknum Pejabat dan ASN di Jajaran Dinas Pendidikan Kecamatan Wawo Kabupaten Bima berani lawan Presiden, sehingga dikepung warga karena lakukan politik praktis. Para oknum tersebut sedang lakukan meeting tidak wajar, diadakan tengah malam Pukul 23.00 di tempat sepi di SMP2 Wawo. Diduga mereka melakukan stategi untuk politik uang demi memenangkan paslon tertentu.

Oknum yang hadir dalam pertemuan Jum’at 22/11/2024 tengah malam tersebut, terdiri dari para petinggi Diknas Wawo, oknum Kepala Sekolah, serta ada Tim Sukses dari salah satu calon Bupati Bima yang sedang bertarung.

Karena kumpul tengah malam menjelang hari penjoblosan sehingga warga curiga, lalu mengepungnya. Untuk menghindari amukan warga, terpaksa polisi turun tangan mengamankan mereka, yang kemudian diserahkan ke Bawaslu Kabupaten Bima.

Dalam pengepungan tengah malam tersebut, menurut sumber Polisi News, ada yang berhasil kabur meloloskan diri. Yang lolos itu menurut sumber tadi yaitu kepala sekolah salah satu SD di Wawo. Dan yang kabur menyelamatkan Tas yang diduga berisi uang, yaitu anggota Tim Sukses dari pasangan tertentu. Sementara yang lainnya mengunci diri dalam ruangan, sambil menunggu polisi untuk diserahkan ke Bawaslu Kabupaten Bima.

Sumber tadi ungkapkan, bahwa mereka sudah siap-siap bagi uang ke warga karena khawatir akan kalah. Sebab dari hasil survey ataupun dari dukungan massa, mereka jauh tertinggal dari lawannya.

Karena itulah mereka, salah satu cara yang dilakukan adalah MAIN UANG. “Isi Tas yang dibawa kabur tersebut sudah pasti uang, karena di meja dan di mobil tercecer tumpukan amplop yang sangat banyak. Untuk apa amplop sebanyak itu kalau bukan amplop uang?,” beber sumber tadi sambil bertanya.

Senada dengan sumber tadi, temannya juga mengatakan sama. Bahwa calonbub beserta Tim-nya  sangat khawatir. Mereka di ambang kalah. Karena warga sudah muak dengan prilaku-perilaku mereka. Menurut warga saatnya untuk diganti. “Selama rezim itu berkuasa, apa yang diperbuat?. Tidak ada. Hanya tebar pesona kemana-mana. Warga tidak butuh pesona. Warga butuh pemimpin yang adil. Warga sudah muak dengan citra dan pesona,” ucapnya kesal.

Merasa khawatir akan bayangan kalah. Apalagi melihat dukungan massa dari paslon lawan yang terus banyak, sehingga mereka ambil langkah seribu, manfaatkan ASN dan Pejabat. Pejabat diancam dan HARUS MENANG. Dengan cara bagi-bagi uang Rp 300 ribu per orang,” bebernya.

Camat Wawo, Syarifudin Basa yang dihubungi Polisi News by WA-nya. Berikut jawaban Camat atas pertanyaan Polisi News :

Polisi news : Gmn penggrebekan ASN yang rapat rahasia tengah malam di SMP-2 ?

Camat : Ijin…! itu penggerebekan tanpa bukti. Mereka lagi persiapan lapangan untuk upacara hari PGRI hari Senin .

Polisi News :
Kenapa milih tempatnya yang jauh, bukan di kantor Dispora?

Camat : Halaman SMP 2 layak juga untuk upacara. Selama ini hanya di Wawo bagian barat tempat untuk upacara. Demikian WA dengan Camat Wawo.

Adapun ASN yang digiring ke Bawaslu. Polisi News, belum berhasil mendapatkan keterangan dari Bawaslu Kabupaten Bima. @HMT

Berita terkait : Warga Bima sudah muak dengan KKN di Kabupaten Bima. Posisi Stategis Semua Diisi Oleh Keluarganya