oleh

Temukan Kunci Dewasamu, Sebab Dewasa Adalah Pilihan

Temukan Kunci Dewasamu, Sebab Dewasa Adalah Pilihan.

Oleh Ir. Heni Tohir

Menjadi tua adalah pasti. Menjadi dewasa belum tentu, karena itu adalah pilihan. Tanda berpikir dewasa semakin faham bahwa tidak semua hal perlu ditanggapi dan direspon seketika.

Sikap demikian bukan karena penakut atau pengecut. Tapi karena faham, bahwa energi akan terbuang sia-sia untuk sesuatu yang tidak perlu.

Akan ada masanya untuk berkata “Ya udah.. biarin saja.. nggak apa apa. Sebaiknya doain saja, nggak usah dipikirin, nanti semua ada balasannya.”

Jika kesadaran itu mulai muncul diiringi hati yang tenang. Selamat, bahwa anda sudah dewasa.

Tidak mudah emosi dan terprovokasi. Sebab tidak semua hal perlu ditanggapi. Tidak semua ajakan adu argumen harus dilayani. Tidak semua kebencian diklarifikasi. Jika hal itu ada dalam pertimbangan akal, adalah pertanda hadirnya kedewasaan.

Kenikmatannya orang berpikiran dewasa bukanlah KEGAGAHAN, tetapi KETENANGAN. Yang dicari itu tenang, hindari konflik. Menepi dari adu argumen. Ciptakan hidup tentram, hati yang terkendali adalah kenikmatan.

Menjadi tua merupakan kepastian
Tapi menjadi dewasa adalah pilihan.

Mereka yang senang menuruti nafsu. Disenggol dikit langsung panas. Dicolek langsung ngelabrak. Ditantang langsung nge-gas. Apa nggak capek…!

Jadi dewasa.. dimulai dari tidak terlalu cepat reaksi pada sesuatu yang tidak mengganggu kenyamanan diri.

Sangat bijak, jika sedikit perpanjang jeda berpikir, agar lebih mudah melihat mana sisi baiknya, mana positifnya. Kemudian bersyukur kerana menemukannya. Itulah ‘dewasa dalam berpikir’.

Rasulullah perintahkan agar hindari debat, menahan amarah, memilih banyak diam jika perkataan tidak manfaat. Membalas keburukan dengan mendoakan. Sebab itu adalah cirinya kedewasaan.

Beliau ingin umatnya dewasa, agar hidup tenang gampang bersyukur.