oleh

Serba Serbi Wisata Komodo : Pelaku Usaha Pariwisata, Jangan Egois, Hanya Untungkan Diri Sendiri

POLISI NEWS, KOMODO MABAR – Komodo sudah sangat populer hingga ke manca negara. Wajar saja para wisatawan banyak berkunjung ke Komodo. Banyaknya turis berkunjung, anggapan orang akan banyak meningkatkan perekonomian masyarakat.

Kaitan dengan itu, ada beberapa pengakuan dari masyarakat dan pelaku usaha kecil di desa Labuan Bajo Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat, yang dihimpun Polisi News.

 

Albert tetap tersenyum

Pelaku usaha kecil bidang software dan service komputer bernama Albert menuturkan bahwa “sementara ini bagi masyarakat dan pelaku usaha kecil, hanya sebatas numpang tenar. Untuk peningkatan ekonomi, jauh panggang dari api,” tuturnya.

“Karena wisatawan begitu turun dari pesawat dijemput masuk ke hotel. Dan dari hotel langsung ke kapal untuk diantar ke pulau Komodo. Mereka tidak sempat belanja di masyarakat. Jadi yang nikmati hanya pelaku usaha wisata,” jelas Albert.

 

Sementara itu penjual kopi Kaki-5 di pesisir pantai Pede, bernama Musmisal, menilai bahwa, “pelaku usaha pariwisata dan pemandunya egois, hanya cari untung pribadi, tanpa peduli dengan nasib rakyat dan pelaku usaha kecil,” tandasnya.

Musmisal bercerita pengalamannya saat ke Yunani. Pemerintah Yunani mengharuskan penyelenggara wisata untuk memperhatikan sektor lainnya.

 

Musmisal setia bersama anak

Setiap wisatawan harus disambut dengan kalungan bunga sebagai tanda penghargaan. “Dengan cara itu, pedagang bunga menikmati hasil karena jualannya laku. Begitu pula perangkai bunga dapat kebagian, reziki” ucapnya.

Pada umumnya wisatawan akan senang melihat halĀ² yang baru. Kami pernah kunjungi tempat wisata, yang jarak sebetulnya hanya 30 menit perjalanan. Tetapi oleh kebijakan pemerintah Yunani, kami dibawa melalui rute yang jauhnya hingga 6 jam perjalanan.

“Karena perjalanan 6 jam, otomatis mereka perlu istirahat dan belanja makanan, sehingga masyarakat dan pelaku usaha yang disinggahi ikut menikmati karena barangnya laku dibeli. Ini hanya contoh kecil dalam menggerakkan ekonomi,” terangnya.

“Sudah saatnya pemerintah dan pelaku usaha pariwisata untuk memikirkan nasib rakyat. Jangan egois untuk cari untung sendiri dengan mengabaikan nasib pelaku usaha lainnya,” tegasnya.

“Masa sih penentu kebijakan ini nggak punya ide. Masyarakat dan pelaku usaha kecil hanya ingin adanya pembeli. Dan pembeli itu harus diciptakan hingga roda ekonomi bergerak dan tumbuh. Bukan tumbuh hanya pada laporan tetapi pada sektor riil nyata,” pungkas Musmisal. (Teo)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *