oleh

Siapa Sangka Pemilik Rumah Makan Bangkalan Labuan Bajo, Begitu Rendah Hati & Bersahaja

POLISI NEWS, MELO FLORES – Penat dan panasnya hawa Labuan Bajo, terdorong banyak orang mencari kesejukan alam gunung. Bersama tiga orang teman, penulis ke luar kota menuju Melo.

Baru sekitar belasan kilo meter jelajah, rahmat Tuhan menyambut, yaitu turunnya hujan lebat mengguyur daerah pegunungan Melo, hingga panas terkudeta oleh kesejukan.

Karena derasnya Rahmat Tuhan yang mengisyaratkan untuk berhenti lalu kamipun menepi. Kebetulan di seberang jalan terdapat sebuah kafe tanpa tetangga, tertulis Kafe Melo. Kendaraan pun dipinggirkan, dan tentu kopi panas lah yang pas saat hari hujan.

 

Di belakang kami ada pula yang mengalami hal sama. Satu keluarga dengan Fortuner terbaru menepi, lalu buru² naik tangga kafe hindari basah. Tampak di wajahnya, bahwa mereka adalah keluarga bahagia. Ayahnya tinggi, putih dan tampan. Istrinya tentu sudah pasti cantik, apalagi anaknya.

Dengan medog Jawa yang kental mereka ngobrol bebas, sambil canda tawa dan gurau menikmati sejuknya alam dan mie goreng dan cemilan yang dipesannya.

Mereka happy…! Ekspresi senang dan gembira terpancar dari bening wajahnya. Penulis pun tertarik untuk menyapa dengan bahasa Jawa seadanya. “Jawi-E pundi Mas?” sapa penulis. “Kulo Madura Mas…,” jawabnya lembut. Sambil nunggu hujan reda, kamipun ngobrol ngalor ngidul dan kenal lebih dekat.

Bapak ganteng itu namanya BOY. Ia lahir di Ende Flores, tapi medog Jawa-nya kental banget. Dan iapun perkenalkan istri, anak serta mitranya yang sangat kocak bernama Syamsul.

Sambil becanda, penulis bertanya kepada istrinya, “gimana ceritanya sampai bisa nyantol dengan Mas Boy,” tanya penulis. “Awalnya gak suka, karena saya pake jilbab, kok beraninya orang berwajah Indo godain orang berjilbab, pikir saya. Eeee ternyata setelah saya tahu rupanya dia lebih alim dari pada saya. Makanya saya mau,” akunya Avida. Mendengar jawaban istrinya, Mas Boy senyum² saja tanpa komentar.

Ternyata suami dari Avida Fadil itu adalah pemilik dan pengusaha Rumah Makan Bangkalan yang terkenal di Labuan Bajo sebagai langganan para pejabat dan pembesar karena, sate dan gulainya yang empuk. (Teo)