POLISI NEWS, BIMA – PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPI) Kabupaten Bima NTB memberi informasi bahwa perusahaannya akan membeli jagung para petani dengan harga Rp 4.400/Kg.
HRD PT. CPI M. Solihin ditemui Polisi News selasa,16/042024 mengatakan, di tengah anjloknya harga jagung saat ini, banyak pihak yang mengira bahwa ada mafia di balik itu semua.
“Janganlah ada pihak bermain yang membuat petani jagung rugi atau murka hingga berujung timbulnya aksi blokade jalan diberbagai tempat,” ujar Solihin.
“Aksi blokade jalan tak lain hanya menuntut perhatian pemerintah untuk stabilkan harga dengan menindak para mafia yang permainkan harga sehingga petani dirugikan yang bisa menimbulkan gejolak,” lanjut Solihin.
Investigasi Polisi News, ada beberapa hal yang sengaja agar tidak diketahui petani, terutama branding harga batas atas dan batas bawah berdasarkan harga update. Kuat dugaan bahwa, harga jagung batas atas sengaja tidak diekspos kepada kalangan petani.
Hal ini dimanfaatkan para mafia, untuk meraih keuntungan disaat petani tidak mengetahui harga sesungguhnya.
Dugaan mafia yang selalu cari untung dalam hal ini yaitu para oknum pengepul atau tengkulak. “Oknum itu yang sengaja memainkan harga. Brending yang dimainkan yaitu harga terbawah, sedangkan harga tertinggi Rp 4.400 selalu dirahasiakan oleh mereka,” ucap salah seorang sumber yang diwawancarai Polisi News Selasa 17/4/2024.
Lebih lanjut ia tuturkan bahwa selisih harga batas bawah dan batas atas lumayan jauh. Selisih inilah diterapkan pada petani, sehingga mencari untung dengan cara merugikan petani.
Ia berharap, “agar petani langsung datang ke pabrik membawa kagungnya ke gudang, dan dijamin tidak dipatok dengan harga terendah,” jelasnya.
“Dengan datang langsung, para petani bisa terhindar dari sistim vendor atau palele yang merugikan,” tutupnya. @Lukman
Komentar