oleh

Si-Miskin Merana Oleh Pelayanan Rumah Sakit Karena Gunakan BPJS

POLISI NEWS, JAKARTA – Orang miskin, sebaiknya harus sehat terus. Tidak boleh sakit, apalagi dirawat di rumah sakit menggunakan BPJS akan menambah penderitaan. Inilah keluhan banyak pasien pengguna BPJS.

Untuk melayani si miskin berobat  pemerintah membuat kebijakan bikin BPJS, agar rakyat bisa berobat gratis. Kebijakan itu bagi rakyat ada harapan, sehingga mereka antusias untuk daftar menjadi anggota BPJS.

Setahun kemudian setelah menjadi anggota BPJS, rakyat kebingungan, ditagih iuran tunggakan. Karena jika nunggak tidak bisa mendapatkan pengobatan gratis.

BPJS sebetulnya menanggung pasien rawat inap hingga sembuh. Namun kenyataannya hanya 3 hari dirawat, kemudian langsung disuruh pulang oleh pihak rumah sakit, walau keadaan pasien masih dalam kondisi sakit yang memerlukan perawatan.

Seperti dialami oleh tetangga rumah yang diperlakukan demikian oleh rumah sakit, yaitu dipaksa pulang padahal masih dalam kondisi sakit parah. Sambil meminjam tabung oxygen untuk membantu pernapasan anaknya yang masih dalam sesak, tetangganya yang dipaksa pulang dari RSUD. Dua hari kemudian ia kembalikan tabung oxygen, sambil berkata, “pasien yang dipaksa pulang dari RSUD telah meninggal,” ucapnya lesu dan kecewa dengan pelayanan RSUD tersebut.

Contoh kasus lainnya. Seorang pasien yang sejak Maret mendapat rujukan ke RSUD dijadwal 9 April, ternyata dokternya cuti. Didaftar ulang lewat aplikasi online, dan dijadwal 22 April, ternyata kuotanya penuh. Digeser lagi, “entah sampai kapan yah nasib pengguna BPJS, serba tak pasti,” tanyanya sedih.

Derita lain dari pasien anak kena DBD, dirawat karena terombositnya 140rb, normalnya minimal 150rb. Sehari dirawat di klinik, dirujuk ke RSU yang bisa menggunakan BPJS. Hasil laboratorium hari ketiga turun lagi, dari 140rb menjadi 87rb, hari ke-4 turun lagi jadi 65rb, hari ke-5 turun lagi jadi 60rb.

Ironisnya, karena telah 3 hari dirawat, disuruh pulang. Astaghfurullah, gitulah nasib pengguna BPJS. @Eks.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *